Selasa, 22 Januari 2013


Memperkirakan pH Larutan Dengan Beberapa Indikator


A. Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan penerapannya
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

C. Teori
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan menguji larutan terebut dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan warna beberapa larutan indicator.

No.
Indikator
Perubahan Warna
Trayek pH
1.
Metil Jingga
Merah – Kuning
2,9 – 4,0
2.
Metil Merah
Merah – Kuning
4,2 – 6,3
3.
Bromtimol Biru
Kuning – Biru
6,0 – 7,6
4.
Fenolftalein
Tak berwarna – Merah
8,3 – 10,0
5.
Lakmus
Merah – biru
5,5 – 8,0

Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.

D. Tujuan : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa larutan indicator asam basa

E. Alat dan Bahan
  • Tabung Reaksi
  • Pipet Tetes
  • Rak Tabung
  • Larutan A, B, C
  • Air sumur
  • Air sungai
  • Air Cucian Beras
  • Air Sabun
  • Air Kelapa
  • Air Teh
  • Larutan Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP

F. Cara Kerja
  1. Memasukkan masing – masing larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  2. Menguji sifat larutan dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
  3. Memasukkan larutan A ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  4. Meneteskan dengan menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada tabung 4
  5. Mengamati perubahan warna yang terjadi
  6. Melakukan hal yang sama (langkah 3 – 5) pada larutan yang lain

G. Hasil Pengamatan
1. Pengujian dengan kertas lakmus
No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1.
A
Jadi Biru
Tetap
Basa (8,0)
2.
B
Tetap
Tetap
Netral (7,0)
3.
C
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
4.
Air Sumur
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
5.
Air Sungai
Tetap
Jadi Merah
Netral (7,0)
6.
Air Sabun
Jadi Biru
Tetap
Basa (8,0)
7.
Air Teh
Tetap
Tetap
Netral (7,0)
8.
Air Cucian Beras
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
9.
Air Kelapa
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)

Pengujian dengan larutan indicator
No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
MM
MJ
BTB
PP
1.
A
Kuning
Oranye
Biru
Ungu
10,0
2.
B
Merah
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
4,0
3.
C
Merah
Merah
Merah
Tdk berwarna
4,0
4.
Air Sumur
Oranye
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
6,3
5.
Air Sungai
Kuning
Oranye
Hijau
Tdk Berwarna
6,3
6.
Air Sabun
Kuning
Oranye
Biru
Tdk berwarna
7,6
7.
Air Teh
Oranye
Kuning
Hijau
Kuning
6,3
8.
Air Cucian Beras
Kuning
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
6,3
9.
Air Kelapa
Merah
Oranye
Kuning
Tdk berwarna
4,0


H. Pembahasan 
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air Sungai dan Air Teh)

2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7

I. Kesimpulan : Setelah melakukan percobaan menggunakan kertas lakmus serta menggunakan larutan-larutan diatas dapat diketahui bahwa larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7 yang artinya adalah bersifat asam. Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH diatas 7 yang artinya bersifat basa, sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air Teh bersifat netral karena memiliki pH 7.
Tetapi saat dilakukan percobaan menggunakan larutan indicator (MM. MJ, BTB, PP) ada beberapa larutan yang hasilnya berbeda seperti larutan B, Air sungai dan Air Teh yang menunjukkan pH dibawah 7 yaitu 4,0 untuk larutan B dan 6,3 untuk Air Sungai dan juga Air Teh.
 Kelompok 1 :
  • Achmad Galih Uchinia Aziz
  • Alfatthan Ramatriza Shirakawa Putra
  • Berliana Budi Putri
  • Dewi Nanseti
Kelas XI IPA 1

Memperkirakan pH Larutan Dengan Beberapa Indikator


A. Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan penerapannya
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

C. Teori
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan menguji larutan terebut dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan warna beberapa larutan indicator.

No.
Indikator
Perubahan Warna
Trayek pH
1.
Metil Jingga
Merah – Kuning
2,9 – 4,0
2.
Metil Merah
Merah – Kuning
4,2 – 6,3
3.
Bromtimol Biru
Kuning – Biru
6,0 – 7,6
4.
Fenolftalein
Tak berwarna – Merah
8,3 – 10,0
5.
Lakmus
Merah – biru
5,5 – 8,0

Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.

D. Tujuan : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa larutan indicator asam basa

E. Alat dan Bahan
  • Tabung Reaksi
  • Pipet Tetes
  • Rak Tabung
  • Larutan A, B, C
  • Air sumur
  • Air sungai
  • Air Cucian Beras
  • Air Sabun
  • Air Kelapa
  • Air Teh
  • Larutan Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP

F. Cara Kerja
  1. Memasukkan masing – masing larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  2. Menguji sifat larutan dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
  3. Memasukkan larutan A ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  4. Meneteskan dengan menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada tabung 4
  5. Mengamati perubahan warna yang terjadi
  6. Melakukan hal yang sama (langkah 3 – 5) pada larutan yang lain

G. Hasil Pengamatan
1. Pengujian dengan kertas lakmus
No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1.
A
Jadi Biru
Tetap
Basa (8,0)
2.
B
Tetap
Tetap
Netral (7,0)
3.
C
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
4.
Air Sumur
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
5.
Air Sungai
Tetap
Jadi Merah
Netral (7,0)
6.
Air Sabun
Jadi Biru
Tetap
Basa (8,0)
7.
Air Teh
Tetap
Tetap
Netral (7,0)
8.
Air Cucian Beras
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)
9.
Air Kelapa
Tetap
Jadi Merah
Asam (5,5)

Pengujian dengan larutan indicator
No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
MM
MJ
BTB
PP
1.
A
Kuning
Oranye
Biru
Ungu
10,0
2.
B
Merah
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
4,0
3.
C
Merah
Merah
Merah
Tdk berwarna
4,0
4.
Air Sumur
Oranye
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
6,3
5.
Air Sungai
Kuning
Oranye
Hijau
Tdk Berwarna
6,3
6.
Air Sabun
Kuning
Oranye
Biru
Tdk berwarna
7,6
7.
Air Teh
Oranye
Kuning
Hijau
Kuning
6,3
8.
Air Cucian Beras
Kuning
Oranye
Hijau
Tdk berwarna
6,3
9.
Air Kelapa
Merah
Oranye
Kuning
Tdk berwarna
4,0


H. Pembahasan 
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air Sungai dan Air Teh)

2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7

I. Kesimpulan : Setelah melakukan percobaan menggunakan kertas lakmus serta menggunakan larutan-larutan diatas dapat diketahui bahwa larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7 yang artinya adalah bersifat asam. Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH diatas 7 yang artinya bersifat basa, sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air Teh bersifat netral karena memiliki pH 7.
Tetapi saat dilakukan percobaan menggunakan larutan indicator (MM. MJ, BTB, PP) ada beberapa larutan yang hasilnya berbeda seperti larutan B, Air sungai dan Air Teh yang menunjukkan pH dibawah 7 yaitu 4,0 untuk larutan B dan 6,3 untuk Air Sungai dan juga Air Teh.
 Kelompok 1 :
  • Achmad Galih Uchinia Aziz
  • Alfatthan Ramatriza Shirakawa Putra
  • Berliana Budi Putri
  • Dewi Nanseti
Kelas XI IPA 1